Langsung ke konten utama

PENSIUN JADI PELAUT

SEMUA JUGA INGIN PENSIUN JADI PELAUT

Bismillah, 

Tidak dipungkiri bahwa hampir dari semua pelaut menginginkan beralih profesi kerja di darat (pensiun), untuk lebih dekat dengan keluarga dan lebih fokus beribadah.. bahkan pelaut yg sudah senior pun dikala masih muda pasti punya keinginan untuk beralih profesi bekerja di darat.

Kami tidak melarang para pelaut untuk pensiun dan juga kami tidak mendukung pelaut untuk terus selamanya bekerja di laut, yang kami lakukan adalah memberi motivasi kepada saudara muslim kita, rekan kita yang menjadi pelaut agar bisa terus mendekatkan diri kepada Allah, menjadi pelaut yang bertauhid, dan beribadah sesuai dengan tuntunan Rasulullah ﷺ dan mengikuti jalan salafus shalih.

Saudaraku..Kami juga merasakan hal yang sama ingin selalu dekat dengan keluarga, ingin dekat dengan majelis ilmu berkumpul dengan sahabat yang shalih, shalat 5 waktu di masjid, namun kami juga harus memenuhi kewajiban kami yaitu menafkahi diri sendiri dan orang yang wajib kami nafkahi.

Jika kita belum menemukan sumber penghasilan yang memadai minimal untuk diri kita dan orang yang menjadi tanggung jawab kita, tidak ada salahnya menjadi pelaut ataupun berlayar kembali.

Karena profesi pelaut bukanlah profesi yang haram, profesi pelaut adalah halal, jadi urgensi untuk resign (pensiun) itu tidak seperti bekerja di tempat yang haram, seperti lembaga riba, diskotik, bar dan yang lainnya.

Saudaraku.. perlu kami ingatkan lagi muslim yang baik bukanlah muslim yang di masjid terus, dzikir, shalat dan membaca Al-Quran, tapi tidak bekerja dan menjadi beban orang lain.

Namun muslim yang baik adalah muslim yang tidak menjadi beban orang lain, yaitu yang bekerja ataupun berniaga tapi dia tidak melupakan kewajibannya kepada Allah, muslim seperti ini yang Allah puji dalam Al-Qur'an,

Allah Ta'ala berfirman,

رِجَالٌ لَا تُلْهِيهِمْ تِجَارَةٌ وَلَا بَيْعٌ عَنْ ذِكْرِ اللَّهِ وَإِقَامِ الصَّلَاةِ وَإِيتَاءِ الزَّكَاةِ يَخَافُونَ يَوْمًا تَتَقَلَّبُ فِيهِ الْقُلُوبُ وَالْأَبْصَارُ (37)

“Laki-laki yang tidak dilalaikan oleh perniagaan dan tidak (pula) oleh jual beli dari mengingati Allah, dan (dari) mendirikan shalat, dan (dari) membayarkan zakat. Mereka takut kepada suatu hari yang (di hari itu) hati dan penglihatan menjadi goncang.”

(QS. An-Nur : 37)

Dalam ayat ini Allah tidak sedang menyebutkan orang yang berada di masjid. Karena kita tahu bahwa laki-laki memiliki tugas untuk mencari nafkah bagi keluarganya, sehingga mereka harus keluar bekerja. Akan tetapi maksud dari ayat ini adalah Allah memuji orang-orang yang bekerja yang mereka tetap mengingat Allah Subhanahau wa ta’ala.

Dan hal ini merupakan perkara yang luar biasa. Tatkala seseorang berada di masjid, mereka sudah jelas akan mengingat Allah. Akan tetapi berbeda dengan orang-orang yang bekerja di luar rumahnya yang mereka tidak dilalaikan oleh pekerjaannya dari mengingat Allah Subhanahu wa ta’ala, sedangkan kebanyakan orang lalai dari mengingat Allah karena pekerjaannya.

📖(firanda.com)

Saudaraku.. ini kembali pada kita, jika sudah siap untuk resign dan beralih profesi maka kami senang dan kami do'akan agar bisa sukses dunia dan akhirat dengan profesi barunya. Namun jika belum siap tidak ada salahnya untuk berlayar kembali untuk memenuhi nafkah kelurga.

Pelaut adalah pekerja kunci dalam ekonomi perdagangan dunia, hampir semua kebutuhan manusi di bumi ini didistribusikan lewat laut, Insya Allah pelaut adalah salah satu profesi yang bermanfaat untuk orang banyak.

Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda,

                                                         خَيْرُ الناسِ أَنْفَعُهُمْ لِلناسِ

“Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia”

(HR. Ahmad, ath-Thabrani, ad-Daruqutni. Hadits ini dihasankan oleh al-Albani di dalam Shahihul Jami’ no:3289).

Setelah menjadi bermanfaat bagi orang banyak, maka wajib untuk kita pelaut untuk menuntut ilmu syar'i dan mengamalkannya didalam keseharian.

Dan bagi yang punya keinginan untuk beralih profesi  maka kami dukung dan doakan agar bisa segera terealisasi, siapkan semuanya dengan matang, semoga berkah dunia dan ahirat.

Semoga Allah Ta'ala memberikan taufik-Nya kepada kita semua.

Wallahu Ta'ala a'lam

✒️editor : pelaut mengaji


Semoga bermanfaat, silahkan sebarkan dan bagikan, tag saudara saudara kita disini, semoga anda mendapatkan bagian dari pahalanya.

BarakaAllahu fiikum.


•═════◎❅◎❦۩❁۩❦◎❅◎══════•

Sumber : Pelaut mengaji

#pelautmengaji

#pelaut

#pensiun

#alihprofesi



Komentar

Postingan populer dari blog ini

“DI BAWAH KEHENDAK RAKYAT DAN KONSTITUSI”

JAKARTA, 20 OKTOBER 2014 Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, Salam Damai Sejahtera untuk kita semua, Om Swastiastu, Namo Buddhaya Yang saya hormati, para Pimpinan dan seluruh anggota MPR, Yang saya hormati, Wakil Presiden Republik Indonesia, Yang saya hormati, Bapak Prof Dr. BJ Habibie, Presiden Republik Indonesia ke 3, Ibu Megawati Soekarnoputri, Presiden Republik Indonesia ke-5, Bapak Try Sutrisno, Wakil Presiden Republik Indonesia ke-6, Bapak Hamzah Haz, Wakil Presiden Republik Indonesia ke-9, Yang saya hormati, Bapak Prof. Dr. Susilo Bambang Yudhoyono Presiden Republik Indonesia ke-6, Bapak Prof Dr Boediono, Wakil Presiden Republik Indonesia ke-11, Yang saya hormati, ibu Shinta Nuriyah Abdurrahman Wahid, Yang saya hormati, rekan dan sahabat saya, Bapak Prabowo Subianto. Yang saya hormati Bapak Hatta Rajasa Yang saya hormati, para pimpinan lembaga-lembaga tinggi negara, Yang saya hormati dan saya muliakan, kepala negara dan pemerintahan serta utusan khusus dari

Cara Menjawab Ucapan Jazakallah dan Syukron

TIDAK ditemukan dalil yang khusus membahas cara menjawab ucapan Jazakallah dan Syukron --dan variasinya: jazakillah (untuk perempuan), jazakumullah, jazakumullah khoiron, dan syukron katsir.Jazakallah artinya semoga Allah membalasmu. Syukron artinya terima kasih. Dalam budaya internasional, ucapan doa dibalas dengan ucapan "amin". Ucapan terima kasih dibalas dengan "sama-sama" atau "terima kasih kembali". Bagaimana dalam Islam?Umumnya, kita membalas ucapan jazakallah dengan "waiyyaka/waiyyakum" (untukmu juga) atau "amin" (semoga Allah mengabulkan/kabulkanlah...!). Dan menjawab ucapan "syukron" dengan "afwan" (maaf saya hanya bisa berbuat demikian, tidak bisa lebih). Ada yang salah? Tidak ada yang salah karena ini termasuk kategori mu'amalah atau hubungan sosial.Namun demikian, ada juga yang mengatakan, ucapan jazakallah harus dijawab dengan jazakallah lagi. Bahkan, ada yang mengatakan, menjawab jazakallah dengan

In Historic day in the life

Assalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh,... Jakarta 14 Juli 2016,.. In historic day in the life, بَارَكَ اللهُ لَكَ وَبَارَكَ عَلَيْكَ وَجَمَعَ بَيْنَكُمَا فِى خَيْرٍ BAAAROKALLOOHU LAKA WA BAAROKA 'ALAIKA WA JAMA'A BAINAKUMAA FIII KHOIRIN Artinya : Mudah-mudahan Allah memberkahi engkau dalam segala hal (yang baik) dan mempersatukan kamu berdua dalam kebaikan. semoga antum diberi keberkahan dan dipersatukan dalam keluarga yang sakinah, mawadah dan warahmah. Amin.... Wasallam,